Ada Nada Dalam Dada
Dalam mengisi hari libur, Bloe dan Green beserta kawan-kawan yang lain sengaja melakukan kemping di pantai.
Semua itu sudah tradisi dari kakak-kakak senior, Semua itu dilakukan demi untuk mengembalikan pikiran yang selama beberapa hari kemarin difosir dalam menghadapi ujian semester.
Di bibir pantai yang bertatap seribu bintang, Terpisah dari teman-teman yang lain Bloe dan Green asyik bercengkrama menghabiskan malam yang tersisa.
seperti tak ada habisnya tatapan mesra merekatumphkan malam itu.
"Tak terasa kita sudah menjalani cinta kita selama empat tahun, Dan itu bukanlah waktu yang singkat buat kita berdua, menurutmu bagaimana kisah cinta kita selanjutnya? Apakah kita kelak akan jadi jodoh yang kekal? "tanya si Green dengan suara lembut.
"Kita berdua harus yakin. Selama niat kita baik dan tidak mengotori cinta kita yang putih ini, Aku rasa tuhan akan merestui hubungan kita ke jenjang yang lebih baik lagi.' yakin Bloe.
"Tapi apakah kita mampu menghadapi hidup yang sulit seperti sekarang ini, Jangankan untk biaya keturunan kita nanti, Sedangkan sekarang saja sudah berat".
"Iya aku tau. Hidup ini terasa sangat berat apalagi sekarang aku belum mendapatkan kerja. Tapi selama kita yakin dengan kekuasaan-Nya. Pati semua problema yang kita hadapi akan terlewati." Sahut Bloe
Green jadi tertegun dengan ucapan Bloe barusan. Tapi tampak masih ada keraguan yang tersembunyi di gurat-gurat wajahnya yang cantik.
"Kenapa? kamu belum yakin juga dengan kehidupan ini?" Tanya Bloe pada kekasih pujaan hatinya.
"Entahlah, aku juga sebenarnya yakin dengan kekuasaan-Nya, Tapi sekarang inikan susah mendapatkan pekerjaan yang layak,"
"Iya. aku tahu. Tapi nggak ada salhnyakan kalau aku berusaha terus mencari kerja"
"masalah pekerjaan kamu takperlu pusing memikirkannya. Yang penting bagai mana caranya kita menjaga hubungan cinta kita ini berjalan sampai ahir hidup kita" Lanjut Bloe
"Coba kamu lihat ombak yang ada di depan mata kita itu. Dan kamu perhatikan apakah ombak itu merasa capek untuk bergulung. Ternyata tidakkan. Nah..gulungan ombak itu kita ibaratkan persoalan yang datang menghadang kehidupan manusia. Persoalan-persoalan juga tak ada kata berhentinya dalam kehidupan manusia. Tapi coba kamu dengar suara gemuruh ombak tersebut. Sekilas hanya terdengar gemuruh yang membuat telinga kita capek mendengarnya.
Tapi kalau kita lebih menikmati suara tersebut akan terdengar nada-nada yang indah juga. Begitu juga dengan kehidupan, Persoalan demi persoalan yang menghadang hidup kita sepintas akan menjemukantetapi di balik semua itu pasti ada hikmahnya.
Nah, kita sebagai manusia biasa, kita ambil hikmahnya yang indah-indah saja jangan kita pikirkan yang pusingnya. oke..' Jelas Bloe mantap
Setelah mendengar kata-kata dari Bloe tersebut Perlahan tapi pasti wajah Green menampakkan semangat baru. Tak terasa waktu sudah menjelang subuh. Langit yang tadinya gelap perlahan tapi pasti berubah menjadi jingga tertimpa cahaya matahari yang mulai menampakan diri.
"Nah..Cobalah kamu lihat matahari di batas cakrawala tersebut. betapa indahnya dia. inimembuktikan bahwa matahari tersebut akan memberi kehidupan baru buat anak-anak manusia yang ada di muka bumi ini." kata Bloe
sambil memegang tangan Green berucap "Kekasihku" Mari kita lewati ombak-ombak yang ada tersebut dengan nada-nada yang terus tersimpan di dada kita ^_^
4 komentar
Saya permisin baca-baca postingan kali ini.Trims ya :)
BalasBloe (Blue) & Green mengingatkanku pada Bruce Banner dan Betty Ross hehe...
Balasehm.. saya menemukan renungan sederhana dari ombak, dan rasa optimis dari cerita. sungguh filosofi yang mantap.
Balas@Abed Saragih : silahkan sobat...
Balas@Rudy Arra : emang saya buat "Bloe" sobat, bukan "Blue".hehehe
@cerita anak kost : terimakasih sobat...
Peraturan Berkomentar :
1. Dilarang melampirkan link aktif
2. Dilarang menampilkan link nonaktif